HIDUP ADALAH PERJUANGAN TANPA HENTI-HENTI

Wednesday 17 April 2013

Musik Untuk Belajar



Pernahkah kita mencoba untuk berkonsentrasi dalam belajar, tapi seberapa keraspun anda mencoba untuk konsentrasi, pikiran kita tetap melayang-layang ke mana-mana. Ini terjadi, karena ketika kita belajar, otak kiri kita aktif, namun otak kanan menganggur. Tahu akibatnya? Otak kanan kita mencari ‘pekerjaan’. Itu sebabnya kita melayang kemana-mana pikirannya. Mengerti?

Jadi, kita harus kondisikan agar kedua otak ini aktif secara bersama-sama. Dengan apa? Dengan musik tentunya. Tapi, musik yang bagaimana?

Syarat untuk musik yang bisa kita gunakan sebagai teman belajar haruslah :

- Tidak Mengandung Lirik. Musik dengan lirik, akan mengacaukan informasi yang masuk ke otak kita. Informasi yang kita terima, akan bercampur dengan lirik lagu, sehingga terjadi lebih sulit untuk diingat. Hal ini, berlaku juga untuk lagu berlirik, yang diinstrumenkan. Meski tinggal nadanya saja, tapi pikiran kita akan menyanyikan liriknya. Jadi, lagu berlirik, BUKAN UNTUK BELAJAR!

- Lagu Harus Bersifat Netral. Jika lagu bersifat sedih, bersifat mellow, walah… jangan harap bisa belajar. Lagu itu BERBAHAYA. Ia memengaruhi emosi kita dengan tempo bpm (bit per menit)-nya. Lagu memengaruhi detak jantung, dan terkadang, merangsang otak untuk mengeluarkan hormon-hormon tertentu. Jika lagu sedih, kita bisa ikut sedih dan jika semangat kita bisa ikutan semangat.

- Audio Player Harus Bagus. Apalah gunanya jika lagunya bagus, merangsang otak untuk belajar, tapi sound system-nya jelek. Malah merusak konsentrasi saja! Jadi, mulai dari sekarang gunakan audio player dengan kualitas baik. Ingat, baik tak harus mahal.


Nah, dari syarat di atas,apakah musik yang paling cocok untuk belajar???
musik paling cocok untuk menemani kita belajar adalah:

- Musik Baroque. Musik ini tak berlirik dan sifatnya netral. Musik ini membuat otak kita rileks. Ini musik yang cocok untuk belajar. Penelitian membuktikan, musik Baroque mengaktifkan otak kanan, hampir sama dengan aktifnya otak kiri ketika kita belajar. Jadi, ini pilihan tertepat.
- Musik Mozart. Musik ini tak kalah dengan musik baroque. Sama seperti musik Baroque, musik Mozart bisa membuat otak kita rileks.

Tapi, tak hanya itu yang perlu kita perhatikan. Kita harus bisa membedakan musik Baroque dan tempat meletakkannya di tempat yang tepat. Musik Baroque sendiri dibagi menjadi 2 :

- Quick Baroque (antara 100-140 bpm). Baik untuk tipe diskusi, brainstorming, dan untuk memunculkan ide-ide kreatif. Dengan bpm-nya yang tinggi, hal ini membuat jantung berdetak cepat, menjadikan kita semangat dan bertenaga!
- Slow Baroque (antara 55-70 bpm). Ini cocok jika kita ingin memasukkan informasi. Dengan tipe bpm rendah, musik ini melambatkan detak jantung, dan merilekskan diri kita. Cocok untuk belajar sendiri di dalam kamar, apalagi menjelang ujian seperti ini.

Musik untuk belajar yang baik, harus mampu mengubah gelombang otak kita dari beta (aktif) menjadi alpha (sensai ketika mau tidur) dan sebaliknya. Memori tersimpan ke pikiran bawah sadar maupun ke memori jangka panjang ketika kita tidur. Nah, pengalihan gelombang dari beta ke alpha, alpha ke beta, akan mempermudah kita untuk mengingat informasi.

No comments:

Post a Comment